Sebutkan dan berikan contoh sederhana operator-operator yang ada dalam pemrograman Java
Beberapa operator yang sering digunakan dalam bahasa pemrograman Java yaitu operator aritmetika, operator unari (unary), operator penugasan (assignments), operator relasional, dan operator logika.
A. Operator aritmetika
Digunakan untuk menyelesaikan perhitungan secara matematis berupa penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan modulus. Dalam melakukan perhitungan aritmatika setidaknya harus ada sebuah variabel yang memiliki tipe data bilangan bulat atau desimal, misalkan variabel b dan c bertipe data binary, nilai b adalah 40 sedangkan nilai c adalah -20.
Penambahan
disimbolkan dengan tanda (+) yang berfungsi untuk menjumlahkan kedua variabel. Contoh b + c hasilnya adalah 20Pengurangan
Disimbolkan dengan tanda (-) yang berfungsi untuk melakukan operasi pengurangan dari variabel b terhadap variabel c. Contoh b – c hasilnya 60Perkalian
Disimbolkan dengan tanda (*) yang berfungsi untuk melakukan operasi perkalian antara variabel b terhadap variabel c. Contoh b * c hasilnya -800Pembagian
Disimbolkan dengan tanda (/) yang berfungsi untuk melakukan operasi pembagian antara variabel b terhadap variabel c maupun sebaliknya. Contoh b / c hasilnya -2Modulus
Disimbolkan dengan tanda (%) digunakan untuk memunculkan sisa dari pembagian. Misalnya 40 habis dibagi dengan -20 tanpa menyisakan bilangan apapun atau 0, maka b % c hasilnya 0
public class modulus {
public static void main (String args[]) {
byte b = 40;
byte c = -20;
System.out.println(b + c);
System.out.println(b - c);
System.out.println(b * c);
System.out.println(b / c);
System.out.println(b % c);
}
}
B. Operator Unary
Digunakan untuk menambah, mengurangi, atau meniadakan nilai. Dalam pemrograman java terdapat 5 operasi unary yaitu unary plus, unary minus, increment, decrement, dan not. Misalnya terdapat sebuah variabel a dan b bertipe data integer, a = -10 dan b = 20, dan variabel kondisi dengan tipe data boolean yang bernilai true.
Unary Plus
Disimbolkan dengan tanda (+) digunakan untuk mengubah bentuk posisif atau negatif bilangan, Variabel c bentuk bilangannya negatif kemudian dipadukan dengan unary plus akan menjadi negatif karena negatif bertemu positif hasinya negatif, sedangkan apabila variabel b bentuk bilangannya positif maka jika dipadukan dengan unary plus tetap akan menjadi positif dikarenakan positif bertermu positif hasilnya juga positif. Contoh +c hasilnya adalah -20
Unary Minus
Disimbolkan dengan tanda (-) digunakan untuk mengubah bentuk posisif atau negatif bilangan, Variabel c bentuk bilangannya negatif kemudian dipadukan dengan unary minus akan menjadi positif karena negatif bertemu negatif hasinya positif, sedangkan apabila variabel b bentuk bilangannya positif maka jika dipadukan dengan unary minus akan menjadi negatif dikarenakan positif bertermu negatif hasilnya akan menjadi negatif. Contoh -c hasilnya adalah 20
Increment
Disimbolkan dengan ++, digunakan untuk menambahkan bilangan dengan angka 1. Misal dengan menggunakan variabel c diatas, ++c hasilnya -19
Decrement
Disimbolkan dengan --, digunakan untuk mengurangi bilangan dengan angka 1. Misal dengan menggunakan variabel b diatas, --b hasilnya 39
Not
Disimbolkan dengan tanda seru (!), digunakan untuk membalikkan nilai logic. Apabila variabel bernilai true maka dengan operasi not akan bernilai false, sebaliknya apabila variabel bernilai false maka dengan operasi not akan bernilai true. Misalkan seperti variabel kondisi yang memiliki tipe data boolean yaitu true maka dengan !kondisi akan membalikkan nilai logic menjadi false.
public class not {
public static void main (String args[]) {
byte b = 40;
byte c = -20;
boolean booleanKondisi;
booleanKondisi = b > c;
System.out.println( +c);
System.out.println( -c);
System.out.println( ++c);
System.out.println( --b);
System.out.println( !booleanKondisi);
}
}
C. Operator penugasan
Operator penugasan atau assignment dapat digunakan untuk memasukkan nilai ke dalam variabel, jika pada sebelumnya ada operator increment dan decrement yang mengubah nilai dengan penambahan atau pengurangan dengan angka 1, maka pada operator penugasan nilai yang ditambahkan atau dikurangi bisa lebih dari 1. Tidak hanya penjumlahan dan pengurangan saja, operator ini bisa mengoperasikan perkalian, pembagian, serta modulus. Sebagai contoh diketahui variabel a, b, dan c yang bertipe data integer, dimana a = 2, b=4, dan c= 8.
Simbol sama dengan ( = )
Berfungsi untuk mengubah nilai salah satu variabel dengan melakukan operasi aritmetika pada kedua variabel yang lain. Misalkan variabel c semula bernilai 8, maka nilai tersebut akan berubah jika dilakukan operasi aritmetika pada variabel a dengan variabel b, c = a + b. Variabel a bernilai 2 dijumlahkan dengan variabel b yang bernilai 4 hasilnya menjadi 6, maka c juga akan berubah nilai menjadi 6.
Simbol plus sama dengan ( += )
Berfungsi untuk menambahkan nilai pada salah satu variabel dengan angka yang kita inginkan. Misalkan variabel a yang bernilai 2 akan ditambahkan angka 5 sehingga variabel a akan menjadi 7, bentuk coding seperti berikut: a += 5
Simbol minus sama dengan ( -= )
Berfungsi untuk mengurangi nilai pada salah satu variabel dengan angka yang kita inginkan. Misalkan variabel c yang bernilai 8 akan dikurangi dengan angka 5 sehingga variabel c akan menjadi 3, bentuk coding seperti berikut: c -= 5
Simbol bintang sama dengan ( *= )
Berfungsi untuk mengalikan nilai pada salah satu variabel dengan angka yang kita inginkan. Misalkan variabel b yang bernilai 4 akan kita kalikan dengan angka 3 sehingga nilai b akan berubah nilai menjadi 12, bentuk coding seperti berikut: b *= 3
Simbol bagi sama dengan ( /= )
Berfungsi untuk membagi nilai pada salah satu variabel dengan angka yang kita inginkan. Misalkan variabel c nilainya 8 akan dibagi dengan 4 sehingga c akan berubah nilai menjadi 2, bentuk coding seperti berikut: c /= 4
Simbol presentase sama dengan ( %= ) Berfungsi untuk mengetahui sisa bagi suatu nilai variabel yang sebelumnya dibagi dengan nilai yang kita inginkan. Misalkan c bernilai 8 akan dibagi dengan angka 5, maka tersisa 3. Sehingga nilai dari c %= 5 adalah 3
D. Operator relasional
Operator ini digunakan untuk melihat perbandingan antara nilai pada suatu variabel terhadap nilai pada variabel yang lain, kemudian nilai perbandingannya akan dikeluarkan dalam bentuk boolean yaitu true or false, langkah untuk melakukan operasi ini pertama kali harus dideklarasikan setidaknya dua variabel dengan bilangan bulat atau desimal kemudian menginisiasi nilai pada kedua variabel tersebut. Misalkan variabel a dan b merupakan tipe data integer dimana a bernilai 10 dan b bernilai 15. Langkah berikutnya deklarasi suatu variabel dengan tipe data boolean, misalkan variabel hasil merupakan tipe data boolean. Adapun operasi relasional sebagai berikut:
Operator sama dengan dalam bahasa java ditulis (==)
Artinya untuk mengetahui apakah variabel a sama dengan b kemudian hasilnya akan dikeluarkan dalam bentuk boolean. Contoh coding: hasil= a == b; maka akan menghasilkan nilai false karena 10 sama dengan 15 adalah salah
Opetator tidak sama dengan, dalam bahasa java ditulis (!=)
Artinya untuk mengetahui apakah variabel a tidak sama dengan b. Contoh coding: hasil= a != b; maka akan menghasilkan nilai true karena 10 tidak sama dengan 15 adalah benar
operator kurang dari, dalam bahasa java ditulis <
Artinya untuk mengetahui apakah variabel a kurang dari b atau sebaliknya variabel b kurang dari a, contoh coding: hasil= a < b; maka akan menghasilkan nilai true karena 10 kurang dari 15 bernilai benar
Operator kurang dari sama dengan, dalam bahasa java ditulis <=
Artinya untuk mengetahui nilai a kurang dari b atau nilai a sama dengan b, contoh koding hasil= a <= b; maka akan menghasilkan nilai true karena 10 kurang dari 15 adalah benar
Operator lebih dari, dalam bahasa java ditulis >
Artinya untuk mengetahui apakah variabel a lebih dari b atau sebaliknya variabel b lebih dari a, contoh coding: hasil= b > a; maka akan menghasilkan nilai true karena 15 lebih besar dari 10 adalah benar
Operator lebih dari sama dengan, dalam bahasa java ditulis >=
Artinya untuk mengetahui nilai a lebih dari b atau nilai a sama dengan b, contoh koding hasil= a >= b; maka akan menghasilkan nilai false karena 10 lebih besar dari 15 adalah salah
E. Operator Logika
Operator ini menggunakan tipe data boolean yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu variabel bernilai true atau false berdasarkan operator logika yaitu AND, OR, dan NOT. Misalnya terdapat 3 variabel bertipe data boolean yaitu a, b, dan c. Pada operator AND dan OR variabel a dan b sudah ditentukan nilai booleannya sedangkan c merupakan hasil dari operasi logika variabel a terhadap variabel b yang akan dicontohkan sebagai berikut:
Operator AND, dilambangkan dengan &&
a= true; b=true; c= a && b; maka nilai c adalah true
a= true; b=false; c= a && b; maka nilai c adalah false
a=false; b=true; c= a && b; maka nilai c adalah false
a=false; b=false; c= a && b; maka nilai c adalah false
Operator OR, dilambangkan dengan ||
a= true; b=true; c= a || b; maka nilai c adalah true
a= true; b=false; c= a || b; maka nilai c adalah true
a=false; b=true; c= a || b; maka nilai c adalah true
a=false; b=false; c= a || b; maka nilai c adalah false
Operator NOT, dilambangkan dengan !
jika a=true; maka !a bernilai false
jika a=false; maka !a bernilai true
Comments
Post a Comment