Skip to main content

Perbedaan Matriks Eselon dan Matriks Eselon Tereduksi

Mukadimah


Heyyo, kali ini ane ingin share perbedaan matriks eselon dan matriks eselon tereduksi. Saat ini ane lagi kuliah online di universitas yang memang kuliahnya hanya online. Kalian pasti tau sendiri lah ya hwhwhw

Topik 



Matriks Eselon

1. Pada baris yang berisi angka tak nol, angka tak nol yang paling kiri harus angka 1
2. Pada baris selanjutnya yang berisi angka tak nol, angka tak nol yang paling kiri harus angka 1, namun lebih kekanan dari baris selebelumnya.
3. Dibawah baris nol, dibawah angka 0 harus memiliki nilai 0 juga.

Contoh Matriks Eselon





Matriks Eselon Tereduksi

1. Pada baris yang berisi angka tak nol, angka tak nol yang paling kiri harus angka 1
2. Pada baris selanjutnya yang berisi angka tak nol, angka tak nol yang paling kiri harus angka 1, namun lebih kekanan dari baris selebelumnya.
3. Dibawah baris nol, dibawah angka 0 harus memiliki nilai 0 juga.
4. Diatas angka 1 terkiri harus memiliki angka 0 

Contoh Matriks Eselon Tereduksi


Penutup

Oke semoga bermanfaat

loading...

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Soal Membuat Algoritma Pseudocode dan Flowchart.

  Sebuah Angka Acak 3, 1, 4, 2. Buatlah algoritma yang direpresentasikan dalam bentuk flowchart dan pseudocode untuk mengurutkan data tersebut. Pseudocode start //definisikan varriabel: int Data [] ← {3,1,4,2} int i,j,hasil //print Data elemen sebelum diurut: for (i ← 0; i < Data.jumlahdata; i← i+1) Cetak i //proses pengurutan dan perbandingan data: for (i ← 0; i<jumlahElemen(**Data**); i←i+1 for (j ← 0; j<jumlahElemen(**Data**); j←j+1) //pengecekan angka lebih besar / lebih kecil: if (Data[i] < Data[j]) hasil ← Data[i] Data[i]←Data[j] Data[j] ← hasil //Print hasil pengurutan: for (j ← 0; j < jumlahElemen(**Data**); j ←j+1) print j Finish Flowchart

Contoh Soal Data dalam Sistem Bahasa Pemrograman R

  Tuliskan pernyataan R untuk membuat deret bilangan berikut : x = [-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3] y = [5 4 3 2 1] z = [1000000 1166667 1333333 1500000 1666667 1833333 2000000] p = [9 9 9 5 5 5] q = [1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2] Jawaban : > x <- seq (from=-5,to=3,length=9) > x [1] -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 > y <- seq (from=5,to=1,length=5) > y [1] 5 4 3 2 1 > z <- seq (from=1000000,to=2000000,length=7) > z [1] 1000000 1166667 1333333 1500000 1666667 1833333 2000000 > p <- rep(c(9,5),each=3) > p [1] 9 9 9 5 5 5 > q <- rep(c(1,2,1,2),each=3) > q [1] 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 Tuliskan pernyataan R untuk membuat frame data siswa berikut : No Jurusan asal_daerah usia 1 Komputer Bogor 25 2 Fisika Bogor 25 3 Komputer Bandung 25 4 Fisika Bandung 25 5 Komputer Bogor 26 6 Fisika Bogor 26 7 Komputer Bandung 26 8 Fisika Bandung 26 Jawaban : > jurusan <- c("Komputer","Fisika","Komputer","Fisika","Komputer...

Merepresentasikan Algoritma dengan Flowchart dan Pseudocode

  Merepresentasikan Algoritma dengan Flowchart Flowchart adalah jenis diagram (grafis tau simbolik) yang mewakili suatu algoritma atau proses-proses tertentu. Setiap langkah dalam algoritma diwakili oleh simbol yang sama atau berbeda dan berisi penjelasan singkat setiap langkah. Flowchart merepresentasikan algoritma dalam bentuk desain, simbol dan dijadikan dokumentasi dan kemudian dituangkan menjadi kode-kode program. Sebelum membuat flowchart, kita harus memahami unsur flowchart sebagai berikut : Input Percabangan ( biasanya menggunakan perintah if dan switch) Perulangan ( biasanya menggunakan perintah atau kode while, for, loop, each ) Output Flowchart biasanya digambar menggunakan beberapa simbol standar, namun tidak menutup opsi lain untuk menyertakan simbol-simbol di luar standar untuk digunakan jika memang diperlukan simbol tersebut di desain yang kita buat. Berikut ini simbol – simbol yang biasa digunakan dalam flowchart. Simbol simbol diatas adalah simbol dasar yang diguna...
loading...