Assalamu'alaikum wr.wb
Biasanya kita sudah familiar dengan virtualisasi, misalnya virtualbox, vmware, dan sebagainya. Sebagai contoh yg saya sebutkan diatas, platform virtualisasi diatas benar - benar membuat virtual machine. Berbeda dengan openvz dan proxmox ada yang menggunakan container dalam penerapannya, namun dia juga membuat seolah olah virtual machine sendiri, seperti manajemen RAM, Harddisk dan sebagainya. Namun, openvz dan proxmox berbeda dengan docker yang meskipun sama sama menerapkan container dalam penerapannya.
Apa itu Docker?
Docker adalah sebuah platform opensource yang ditujukan kepada developers dan sysadmin untuk membuat, mengemas, dan menjalankan aplikasi didalam sebuah container. Docker ini merupakan sebuah virtualisasi yang menggunakan container dalam penerapannya. Pada saat membuat OS didalam container, seperti misalnya debian, docker tidak membangun keseluruhan OSnya. Melainkan hanya inti dari OS tersebut. Tidak ada aplikasi – aplikasi GNU, sehingga image yang digunakan oleh docker berukuran kecil, tidak seperti ISO pada umumnya.
Container bukan VM
Berdasarkan Gambar diatas, container ini bukan termasuk VM, melainkan aplikasi yang dijalankan diatas Host atau perangkat itu sendiri. Jadi pada gambar diatas terlihat bahwa pada VM, membuat Guest OS diatas Hypervisor atau aplikasi yang menjalankan VM seperti misalnya openvz, openstack, dll. Guest OS tersebut berisi binary dan aplikasi yang akan dijalankan pada VM tersebut. Misalnya dalam penerapan VM, kita ingin menjalankan sebuah webserver, dan pada VM yang lain akan dibuat databasenya. Hal ini sangat memboroskan resource memory dan space harddisk. Karena harus menginstall dan membuat mesin virtual
Berbeda dengan docker yang dalam penerapannya menggunakan container. Dalam penerapannya, docker membutuhkan images yang akan dijalankan sebagai binary, dan pada saat image tersebut dijalankan, maka akan terbuatlah container. Didalam container tersebut dijalankanlah aplikasi. Jadi Docker ini sangat ringan, karena hanya menjalankan aplikasi yang dibutuhkan saja, dan bukan berarti virtualisasi dengan docker tidak menginstall OS keseluruhan. Menginstall OSnya secara keseluruhan, hanya saja aplikasi – aplikasi yang bukan dari base nya tersebut tidak diikutsertakan seperti misalnya nano atau vi untuk mengedit file. Dan docker ini bias diatur dengan hanya menjalankan suatu perintah saja. Setelah perintah itu dijalankan, container a kan terhenti. Namun jangan salah, docker ini juga bias menjalankan tty dalam sebuah OS.
Container terisolasi dari jaringan luar, container memiliki juga IP, namun IP tersebut berasal dari adapter docker yang otomatis ditambahkan setelah menginstall docker. IP tersebut di NAT, namun masih dapat terhubung dengan network luar. Meskipun begitu, docker dapat diakses dengan dunia luar juga, yaitu melaui port yang diatur pada saat menjalankan container dan menggunakan IP Host, bukan IP container.
Docker Daemon/Engine
Docker daemon adalah yang membuat, mengemas, dan menjalankan container docker. Dalam mengaktifkan docker daemon, harus menjalankan dengan mode cli melalui docker client.
Docker Registry
Docker registry merupakan kumpulan docker image yang dapat dijalankan pada docker. Docker registry berasal dari hub.docker.com yang merupakan registry docker. Semua orang dapat mengambil image docker yang terdapat dalam docker registry, maupun yang official, atau modifikasi user lain.
Docker Images
Dalam membuat container, diperlukan yang namanya images. Images ini berasal dari docker registry. Docker images ini berisi binary sebuah OS atau aplikasi yang kemudian dari image tersebut akan dibuat container yang menjalankan aplikasi. Dalam penulisan nama image docker, ada yang bernama user, images, dan tag.
Rumusnya adalah user/image:tag. user mendefinisikan nama user yang telah membuat atau mendefinisikan image sebelumnya atau officialnya. Sedangkan image merupakan nama image yang dibuat si-user. Dan tag merupakan versi dari image tersebut. Tag pada penerapannya dituliskan dengan nama versi dari Image tersebut seperti misalnya Ubuntu:14.04 image ini menjelaskan bahwa image Ubuntu dengan versi 14.04, atau bias juga dituliskan sebagai latest yang menandakan versi terbaru dari image tersebut. Bila image tersebut merupakan dari official, maka tidak ada keterangan user, namun ada keterangan [OK] pada kolom OFFICIAL pada saat kita mencari image tersebut.
Biasanya kita sudah familiar dengan virtualisasi, misalnya virtualbox, vmware, dan sebagainya. Sebagai contoh yg saya sebutkan diatas, platform virtualisasi diatas benar - benar membuat virtual machine. Berbeda dengan openvz dan proxmox ada yang menggunakan container dalam penerapannya, namun dia juga membuat seolah olah virtual machine sendiri, seperti manajemen RAM, Harddisk dan sebagainya. Namun, openvz dan proxmox berbeda dengan docker yang meskipun sama sama menerapkan container dalam penerapannya.
Apa itu Docker?
Docker adalah sebuah platform opensource yang ditujukan kepada developers dan sysadmin untuk membuat, mengemas, dan menjalankan aplikasi didalam sebuah container. Docker ini merupakan sebuah virtualisasi yang menggunakan container dalam penerapannya. Pada saat membuat OS didalam container, seperti misalnya debian, docker tidak membangun keseluruhan OSnya. Melainkan hanya inti dari OS tersebut. Tidak ada aplikasi – aplikasi GNU, sehingga image yang digunakan oleh docker berukuran kecil, tidak seperti ISO pada umumnya.
Container bukan VM
Berdasarkan Gambar diatas, container ini bukan termasuk VM, melainkan aplikasi yang dijalankan diatas Host atau perangkat itu sendiri. Jadi pada gambar diatas terlihat bahwa pada VM, membuat Guest OS diatas Hypervisor atau aplikasi yang menjalankan VM seperti misalnya openvz, openstack, dll. Guest OS tersebut berisi binary dan aplikasi yang akan dijalankan pada VM tersebut. Misalnya dalam penerapan VM, kita ingin menjalankan sebuah webserver, dan pada VM yang lain akan dibuat databasenya. Hal ini sangat memboroskan resource memory dan space harddisk. Karena harus menginstall dan membuat mesin virtual
Berbeda dengan docker yang dalam penerapannya menggunakan container. Dalam penerapannya, docker membutuhkan images yang akan dijalankan sebagai binary, dan pada saat image tersebut dijalankan, maka akan terbuatlah container. Didalam container tersebut dijalankanlah aplikasi. Jadi Docker ini sangat ringan, karena hanya menjalankan aplikasi yang dibutuhkan saja, dan bukan berarti virtualisasi dengan docker tidak menginstall OS keseluruhan. Menginstall OSnya secara keseluruhan, hanya saja aplikasi – aplikasi yang bukan dari base nya tersebut tidak diikutsertakan seperti misalnya nano atau vi untuk mengedit file. Dan docker ini bias diatur dengan hanya menjalankan suatu perintah saja. Setelah perintah itu dijalankan, container a kan terhenti. Namun jangan salah, docker ini juga bias menjalankan tty dalam sebuah OS.
Container terisolasi dari jaringan luar, container memiliki juga IP, namun IP tersebut berasal dari adapter docker yang otomatis ditambahkan setelah menginstall docker. IP tersebut di NAT, namun masih dapat terhubung dengan network luar. Meskipun begitu, docker dapat diakses dengan dunia luar juga, yaitu melaui port yang diatur pada saat menjalankan container dan menggunakan IP Host, bukan IP container.
Docker Daemon/Engine
Docker daemon adalah yang membuat, mengemas, dan menjalankan container docker. Dalam mengaktifkan docker daemon, harus menjalankan dengan mode cli melalui docker client.
Docker Registry
Docker registry merupakan kumpulan docker image yang dapat dijalankan pada docker. Docker registry berasal dari hub.docker.com yang merupakan registry docker. Semua orang dapat mengambil image docker yang terdapat dalam docker registry, maupun yang official, atau modifikasi user lain.
Docker Images
Dalam membuat container, diperlukan yang namanya images. Images ini berasal dari docker registry. Docker images ini berisi binary sebuah OS atau aplikasi yang kemudian dari image tersebut akan dibuat container yang menjalankan aplikasi. Dalam penulisan nama image docker, ada yang bernama user, images, dan tag.
Rumusnya adalah user/image:tag. user mendefinisikan nama user yang telah membuat atau mendefinisikan image sebelumnya atau officialnya. Sedangkan image merupakan nama image yang dibuat si-user. Dan tag merupakan versi dari image tersebut. Tag pada penerapannya dituliskan dengan nama versi dari Image tersebut seperti misalnya Ubuntu:14.04 image ini menjelaskan bahwa image Ubuntu dengan versi 14.04, atau bias juga dituliskan sebagai latest yang menandakan versi terbaru dari image tersebut. Bila image tersebut merupakan dari official, maka tidak ada keterangan user, namun ada keterangan [OK] pada kolom OFFICIAL pada saat kita mencari image tersebut.
Docker Container Lifecycle
Seperti halnya kehidupan, docker container juga mempunyai siklus hidupnya. Mulai dari container itu dibuat, dan hingga akhirnya mati atau terhapus. Lifecycle container ini diurutkan berdasarkan perintah yang terdapat pada docker.
Pada gambar diatas, awalnya container berjalan dengan perintah run kemudian berstatus running. Dan akhirnya container mati atau lenyap dengan perintah rm.
setelah mengenal docker, bila anda menggunakan centos 7 bisa melihat disini tutorialnya
Sekian Semoga Bermanfaat
loading...
Comments
Post a Comment